Hari ini penghitungan suara pemilihan presiden Amerika sudah mulai dilakukan. Berdasarkan Quick Count sementara saat ini yang ditayangkan di CNN pagi ini, Obama menerima 50 % suara atau sekitar 15,394,730 suara, dan McCain 49 % suara atau 15,148,246 suara. Berdasarkan data diatas, terlihat bahwa Obama masih menang tipis dibandingkan McCain.
Pemilihan presiden di Amerika kali ini, bukan hanya masalah memilih pemimpin baru bagi negara adidaya tersebut. Hal ini sama seperti sewaktu Yosua memberikan tantangan kepada umat Israel untuk memilih Allah yang mana yang akan mereka sembah (Yosua 24:15). Pilihan mereka saat ini menentukan nasib negaranya, bahkan juga bisa mengubah sejarah dunia.
"Hari ini, orang Amerika bukan hanya memilih seseorang yang akan menjadi pemimpin. Kita memilih sebuah cara pandang moralitas bagi bangsa ini, bagi para prajurit yang sedang berperang di medan pertempuran, pilihan yang akan mempengaruhi gereja-gereja teraniaya di berbagai belahan dunia, pilihan yang akan menentukan kehidupan atau kematian bayi-bayi yang belum lahir, dan untuk mereka yang telah meninggal sehingga saat ini kita bisa menggunakan suara kita untuk memilih," demikian kampanye organisasi Family Research Council saat pemilu berlangsung kemarin.
Presiden Amerika terpilih nanti akan menentukan standar nilai-nilai moralitas bangsa itu. Juga berbagai aspek yang ada, namun yang paling ditunggu bagi Amerika dan dunia sendiri, pemimpin baru tersebut bisa memberi sebuah jalan keluar bagi krisis ekonomi yang sedang terjadi saat ini.
Sejarah sedang dibuat hari ini, saat angka terus bertambah bagi kedua kandidat presiden, Barack dan McCain. Namun ada satu faktor penentu utama bagi pemilihan seorang pemimpin, yaitu Tuhan. Tuhanlah yang memilih, mengangkat, meninggikan dan juga menurunkan raja-raja di dunia ini. Manusia bisa salah memilih, namun tidak dengan Tuhan. Dia tahu yang terbaik, dan Dia juga yang memegang hati mereka.
Saat ini, rakyat Amerika sedang berdoa untuk presiden yang akan terpilih nanti. Mereka menantikan detik-detik penghitungan suara yang menentukan. Dan tidak hanya rakyat Amerika, semua mata dunia sedang memandang ke arah dua orang kandidat presiden itu, mereka menantikan sebuah sejarah baru dimulai.
Sedikit banyak orang Indonesia menaruh harapan atas Obama dikarenakan ada hubungan historis dengan kandidat presiden berkulit hitam ini. Namun hari ini, mari kita berdoa pada Tuhan untuk Amerika, agar presiden yang terpilih benar-benar yang berasal dari Tuhan. Karena apa yang terlihat baik di mata manusia, belum tentu demikian dimata Tuhan, sama seperti sewaktu Samuel akan mengurapi salah satu anak Isai, Tuhan berkata, "Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati." (1 Samuel 16:7)
Sumber : Jawaban.com/VM